Cari Blog Ini

Jumat, 02 Desember 2011

SBY Kritik Guru, Gaji Besar Kinerja Kurang

NILAH.COM, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik belum optimalnya kinerja guru meski sudah mendapatkan peningkatan kesejahteraan.

Kritik itu disampaikan SBY dalam sambutannya pada acara puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2011 dan HUT PGRI ke-66 di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/11/2011).

"Saya ingin memberi koreksi, terkait banyak yang lulus sertifikasi, akibatnya banyak yang sudah terima tunjangan profesi dan khusus dengan demikian  kesejahteraan mereka pun meningkat, tapi saya masih mendapat masukan, kinerja mereka ternyata belum berubah," ujarnya.

Pada kesempatan itu SBY juga merintahkan agar sekolah-sekolah yang rusak harus diperbaiki dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. "Infrastruktur di daerah yang masih jelek ada 10 sampai 15 persen, ini mesti diselesaikan 3 tahun mendatang," ujar SBY.

SBY bahkan meminta guru-guru sekolah yang bersangkutan agar terlibat yaitu ikut mengawasi dan memantau proses perbaikan tersebut hingga selesai tepat dalam tiga tahun.

Untuk anggaran pendidikan tahun 2012 mendatang, masih kata SBY, pemerintah akan mengajukan sebesar Rp289,6 triliun. Nilai ini meningkat dari anggaran tahun ini yaitu sebesar Rp866,9 triliun. Pemerintah yakin, DPR akan menyetujui karena ini berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. [mah] http://id.berita.yahoo.com/sby-kritik-guru-gaji-besar-kinerja-kurang-150000985.html

HARI GUNU NASIONAL : 30 DESEMBER = bukan hari lahir suatu organisasi Guru, tapi 30 Desember 2005=hari disahkannya UU RI No.14 tentang GURU

Senin, 28 November 2011

"Pilih siap ditugaskan di mana saja atau berhenti", Wamendikbud NGANCAM GURU ?

JAKARTA, KOMPAS.com
http://edukasi.kompas.com/read/2011/11/28/13490240/Pilih.Siap.Tugas.di.Mana.Saja.atau.Berhenti.Jadi.Guru

Surat Keputusan Bersama lima menteri memberikan kewenangan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali memiliki otoritas penuh dan menarik urusan pendidikan dari pemerintah daerah, kabupaten/kota.

Dengan adanya SKB ini, tata kelola pendidikan, termasuk penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS), ataupun pendistribusian guru, akan kembali ditangani pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, pihaknya tak khawatir dengan gejolak yang akan timbul di daerah terkait terbitnya SKB lima menteri tersebut.
Daripada guru repot mengajar di sekolah lain untuk memenuhi minimal waktu mengajarnya lebih baik taat pada aturan ini. Pilih siap ditugaskan di mana saja atau berhenti.
"Saya yakin tidak akan ada gejolak. Daripada guru repot mengajar di sekolah lain untuk memenuhi minimal waktu mengajarnya lebih baik taat pada aturan ini. Pilih siap ditugaskan di mana saja atau berhenti," kata Musliar, Senin (28/11/2011), di sela diskusi publik bertajuk "Membedah Problematika Guru dan Solusinya", di Gedung PGRI, Jakarta.

Ia menjelaskan, rotasi pendistribusian guru nantinya akan dilakukan mulai dari tingkat yang terkecil, dari tingkat kabupaten/kota, antarbupaten/kota, provinsi, dan antarprovinsi.

"Polanya bisa juga berupa penawaran. Siapa yang bersedia ditempatkan di suatu lokasi, atau memang ditetapkan lokasi mengajarnya, dan sebagai PNS saya kira harus ikut aturan. Jika tidak, silakan berhenti," kata Musliar.

Lima kementerian yang menandatangani SKB tersebut adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Salah satu kesepakatan yang dituangkan dalam SKB tersebut adalah mengenai mekanisme pendistribusian guru yang akan melibatkan lima kementerian. Ketentuan dalam SKB ini akan berlaku mulai Januari 2012.

Akhir pekan lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengungkapkan, tujuan perumusan peraturan bersama ini adalah meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan guru, khususnya pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan anak usia dini nonformal dan informal dapat terpenuhi.

"Dengan diberlakukannya desentralisasi pemerintahan, daerah perlu melakukan pengelolaan guru dengan lebih cermat lagi, terutama dalam masalah perencanaan, pengangkatan, penempatan, dan pembinaan guru," ujarnya.

Nuh mengakui, persoalan distribusi guru hingga kini masih timpang sehingga terkesan persoalan mendasar tentang guru ada pada kekurangan jumlah yang bersifat menahun.

Jumat, 25 November 2011

STOP Diskriminasi Terhadap Guru dan Organisasi Guru Pejuang !




PERNYATAAN SIKAP
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA ( FGII)
FORUM KOMUNIKASI GURU HONORER (FKGH)
SERIKAT GURU INDONESIA (SEGI) GARUT

Dalam peringatan hari Guru Nasional tahun 2011 Kami menyatakan kecewa kepada pemerintah Presiden Susilo bambang Yudhoyono karena melakukan kebijakan diskriminasi terhadap guru diantaranya :  

1. Pemerintah melakukan kebijakan diskriminasi terhadap guru honorer tidak tetap, antara lain:

a. Tidak memperhatikan kesejahteraan Guru honorer tidak tetap ,pendapatan mereka jauh dibawah UMK bahkan ada yang masih mendapat gaji Rp 100,000 perbulan padahal jajji pemerintah dalam UU 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen pada pasal 14 ayat (1) : Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;

b. Guru honorer tidak tetap baik di sekolah negeri maupun swasta dilarang mengikuti sertifikasin guru dan yang sudah terlanjur harus dikembalikan kepada negara sebagaimaa surat edaran Sekjen Kemndiknas Ainun Na'Im No 088209/A.C5/KP/2011

c. Guru PNS yang belum mendapatkan tunjangan profesi diberi pengganti tunjangan Ptrofesi sebesar Rp 250,000 perbulan sementara guru honorer tidak mendapaatkannya

d. Guru PNS mendapat Tunjangan daerah dari Pemerintah daerah provindan atau pemerintah kota/kabupaten tetatapi guru honorer dilarang mendapatkan insentif dari APBD

2. Pemerintah Dikriminasi terhadap Organisasi guru, antara lain :

a. Pemerintah hanya memperhatikan organisasi guru yang besar dan sudah lama daripada organisasi profesi guru yang baru dibentuk setelah reformasi , baik dalam bentuk bantuan finaansial mapun dalam mengikut sertakan dalam berbagi kegiatatan pemefrintah. bahkan dibeberap kabupaten tertntu masih adanya pelarangan guru untuk memasuki organisasi baru tersebut .padahak menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 14 ayat (h) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;

b. Pemerintah masih ikut campur mengurus Organisasi Profesin hal ini dibuktikan masih banyak pejabat pemerintah yang menduduki jabtan sebagai pengurus organisasi profesi padahal sudah berhenti dari tenaga profesi guru. berdasarkan UU No 14 tahnu 2005 pasal 1 ayat (13) Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru dan pasal 41 ayat (1) Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independen

3. Atas dasar hal tersebut diatas maka kami menuntut ;

a. Cabut surat edaran Sekjen Kemendikbud nomor 088209?A.C5/KP/20011 yang melarang guru Honorer tidak tetap baik di Sekolah negeri maupun Sekolah swasta untuk diberikan sertifikat pendidik

b. Pemerintah daerah baik provinsi maupun Kota/kabipaten segera menganggrkan Insentif guru dari APBD tahun 2012 sekurang-kurangnya sam dsengan UMK

c. Pemerintah dan pemeintah darah memberi kebebasan kepada guru untuk memilih organisasi Profesi wesuai dengan keiinginannya

d. Presiden, Gubernur,Bupati/walikota melarang Pejabat pemerintah untuk menjadi pengurus organisasi profesi guru karena bertentangan dengan UU No 14 tahun 2005

e. Agar lebih netral maka hari guru nasional dipindahkan dari tanggal 25 November menjadi 30 Desember sesuai dengan disyahkannya UU No 14 Tahun 2005 pada tanggal 30 desember 2005 sebagai tonggak pengakuan guru Indonesia secara de jure oleh pemerintah Indonesia
Bandung , 25 November 2011088209/A.C5/KP/2011
Sekjen FGII Iwan Hermawan
Ketua FGHI Yanyan Hendriyan
Ketua SEGI Imam T. Taufiq

Kamis, 17 November 2011

Kepala Daerah Jangan Asal Tunjuk Kadis Pendidikan

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menganggap masih ada kepala daerah yang salah memilih kepala dinas pendidikan (Kadisdik). - solopos.com

NILAH.COM, Purwakarta - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menganggap masih ada kepala daerah yang salah memilih kepala dinas pendidikan (Kadisdik), sehingga kesalahan tersebut bisa berakibat fatal pada dunia pendidikan di suatu daerah.

“kita sebenarnya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Tapi ketika pendidikan di suatu kabupaten tidak maju, maka kami tak mau disalahkan atau bertanggung jawab sendiri. Karena saat ini untuk SD dan SMP sudah otonom. Sehingga yang menentukan pejabat kepala sekolahnya ya kepala dinas,” kata Musliar kepada sejumlah wartawan di sela-sela acara 'Sarasehan Nasional budaya dan Refleksi Kebangsaan' di pendopo Purwakarta, Senin (14/11/2011).

Kesalahan dalam menempatkan orang itu berlanjut ketika kepala dinas menunjuk seseorang untuk menjadi kepala sekolah. Bisa dibayangkan kesalahan serupa terulang, yang pada akhirnya menurunkan kualitas pendidikan. Pihaknya tidak berharap kondisi seperti itu terjadi di Kabupaten Purwakarta.

Dia juga menekankan agar pengangkatan kepala dinas atau kepala sekolah didasari oleh kompetensi, serta kemampuan manajerial. Begitu pula jabatan Kadisdik semestinya diisi oleh guru senior yang memiliki tauladan bagi orang lain.

“Tidak bisa asal tunjuk dengan tidak mengindahkan analisa mengenai dampak pendidikan ke depan,” ujarnya.[jul]

Selasa, 01 November 2011

Komisi D DPRD Garut, Panggil Kadisdik Terkait Adanya Dugaan Kuat Pungli Terhadap Guru Cisompet

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Garut, dr. H.Helmi Budiman, MM 
 Kadisdik Kab.Garut Dra.Elka Nurhakimah,M.Si
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
GARUT, KABARGARUT,- 
http://kabargarut.webnode.com/news/komisi-d-garut-panggil-kadisdik-terkait-adanya-dugaan-kuat-pungli/#.Tq-uh9exBZ0.facebook

Adanya dugaan kuat parktik Pungutan Liar (Pungli), di lingkunan UPTD Pendidikan Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ketua Komisi D DPRD Garut, dr. Helmi Budiman, MM, Selasa (1/11), melakukan pemanggilan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Dra. Elka Nurhakimah, M.Si.
Pemanggilan tersebut dilakukan untuk meminta keterangan adanya dugaan kuat Pungutan Liar yang dilakukan oknum staf UPTD Pendidikan Cisompet, terhadap para guru honorer di Kecamtan Cisompet.
 “ kami sangat prihatin juga menyesalkan peristiwa tersebut, guru honorer yang upahnya hanya Rp100 ribu/bulan justru dipotong, sehingga dikhawatirkan berpengaruh terhadap kinerja mereka, dalam melaksanakan proses belajar mengajar,” ungkap Helmi Budiman.
Akibat kejadian tersebut pihaknya menilai akan berakibat patal, diantaranya, bisa menurunkan semangat mengajar para guru honorer di wilayah pedalaman khususnya yang ada di Garut Selatan, sehingga dapat mengancam penurunan kualitas pendidikan itu sendiri, dan bagaimana bisa mewujudkan anak didik berkarakter, jika pengelola pendidikannya tidak berkarakter bagus, tegas Helmi.
Diakui Helmi, Elka Nurhakimah kepada Komisi “D” antara lain menyatakan, pelaku oknum Pungli itu akan diberikan pembinaan serta akan di berikan sanksi, diantaranya berupa mutasi kerja, katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perwakilan guru honorer berdatangan ke kabupaten, untuk mengadukan dugaan Pungli oknum pegawai UPTD Cisompet, sebagaimana dikeluhkan Pengurus “Serikat Guru Indonesia”(SEGI) Garut Selatan, Sumpena.
Dia antara lain didampingi Sekretaris SEGI Garut Selatan, Dedi Sutisna dan Sekretaris PGRI Kecamatan, Eman Sulaeman, yang sangat mengharapkan mendapat perhatian Disdik Garut.
Berupa penjelasan langsung dari Kepala Disdik, Elka Nurhakimah terkait adanya Pungli terhadap guru honorer pada pelbagai sekolah di wilayah Cisompet, sekaligus oknum pelakunya segera diusut dan mendapatkan sanksi tegas.
Dikatakan Sumpena, Pungli dilakukan terhadap guru honorer penerima tunjangan fungsional dengan jumlah potongan sebsar 300 ribu setiap guru, tanpa menjelaskan alasannya.
Sehingga guru honorer di kecamatan tersebut, yang tercatat 26, setiap tahunnya hanya bisa memperoleh tunjangan fungsional Rp1.600.000 dibayar setiap satu semester.
Bahkan pada semester ini, setiap guru honorer diharuskan menyetorkan Rp200 ribu per orang, dilakukan dengan modus seluruhnya diharuskan berdatangan ke kantor UPTD Pendidikan Cisompet, untuk menyetorkan uangnya pada seorang staf UPTD.
Selain itu, diharuskan menandatangani surat bermaterai, berupa pernyataan pemberian uang secara sukarela tanpa unsur pemaksaan. (FIQ)


Read more: http://kabargarut.webnode.com/news/komisi-d-garut-panggil-kadisdik-terkait-adanya-dugaan-kuat-pungli/#.Tq-uh9exBZ0.facebook

Senin, 31 Oktober 2011

Nyakolakeun Barudak Ulah Kabobodo ku Pangbibita

 Dr. H. Hari Suderadjat, M.Pd (Dewan Kehormatan DPK SEGI Garut)

http://majalah-mangle.com/content/detail/239.html
Nyakolakeun asal daek. Kari prakna, da sakola mah nyampak di mana-mana. Di antarana, loba nu nawarkeun rupa-rupa kaunggulan kalayan 'sesebutan' sakolana nu matak ngirut hate masarakat. Aya nu disebut sakola 'unggulan', sakola 'plus' jeung sajabana. Ngan, nu kumaha ari sakola pinunjul? Dr. H. Hari Suderadjat, M.Pd., medar pamanggihna.
***
Dina ngawangun bangsa, atikan dipercaya kacida pentingna. Ngan, tangtu we, lain ukur ngarah barudak pinter, tapi deuih boga ahlak anu hade. "Ari pangwangunan pendidikan mah tiasa disebatkeun konci suksesna  pangwangunan widang sanes, saperti sosial, ekonomi, pulitik, hukum, kaamanan, sareng nu sanesna," ceuk Dr. H. Hari Suderajat, Direktur National Education Strategic Studies (NESS) ka Mangle sawatara waktu ka tukang. Ngawangkong teh, di kantorna di Kompleks Perguruan Ar'Rafi, Jalan Sekejati Bandung, Jawa Barat.  Ku lantaran kitu, sakumna komponen bangsa kudu engeuh, atikan teh 'investasi' mangsa ka hareup nu teu bisa ditunda-tunda.

Kumaha ari atikan di urang? Hasilna katara  jeung karasa ku balarea. Nilik kana pangwangunan nasional, katangen  tina indek pembangunan manusia (IPM). Eta teh ukuran kamajuan hiji bangsa nu ukuranana widang atikan, ekonomi, jeung kasehatan. IPM pendidikan di urang, ceuk Hari, aya di sahandapeun Malaysia nu dina taun 1970-an mah sabalikna, Malaysia harita aya di sahandapeun Indonesia.

IPM ngagambarkeun  tilu 'komponen', atikan, ekonomi (daya beuli) jeung kasehatan, jadi ukuran kamajuan bangsa di mana wae ayana. Ti mana mimitina keur ngaronjatkeun ajen manusa teh? Loba nu percaya, mimitina tina atikan. Wajib belajar salapan taun atawa dua welas taun, ceuk Hari Suderadjat,  salah sahiji tarekah ngaronjatkeun IPM Indonesia nu kamajuanana bisa dibanding-banding sacara internasional. Ngan, nu  kudu jadi bahan pikiraneun para ahli, atikan nu kumaha nu samistina diwajibkeun ka masarakat sangkan bisa milu ngaronjatkeun ajen atikan.

Kiwari, ceuk ieu ahli pendidikan wedalan Univeristas Pendididkan Indonesia (UPI) Bandung teh, tujuan atikan ge geus robah. Atikan misti jadi cukang lantaran ngawujudna  masarakat nu diajar (learning society) jeung masarakat ilmiah (scientific society) nu dumasar kana tehnologi informasi jeung komunikasi (information communication technology).

Ngaronjatkeun Ajen

Dina antara taun 2001 -2004, Depdiknas ngagederkeun  atikan 'berbasis luas' (BEE- Broad Based Education) nu ngamuara kana kamampuh hirup (life skill). Kitu teh, ceuk Hari,  lantaran pada percaya, mungguhing  kamampuh hirup  teh  'acining' tina program ngaronjatkeun ajen atikan. Hartina, ngaronjatkeun ajen atikan neueul kana kamampuh hirup. Ari kamampuh hirup, ceuk ieu ahli atikan teureuh Garut nu lahir taun 1942 teh, ngawengku kamampuh umum, kamampuh husus, jeung kamampuh kajuruan. "Ku lantaran kitu, atikan nu hade ajenna teh,  atikan nu mampuh ngawangun lulusanana sangkan ngabogaan kamampuh hirup nu bisa ngaronjatkeun harkat katut martabatna salaku calon pamingpin di alam dunya," pokna.

Tumali jeung tujuan atikan nasional, atikan nu hade ajenna teh pendidikan nu boga tujuan keur mekarkeun sakumna potensi nu dipimilik ku barudak sangkan jadi manusa nu iman tur takwa ka Pangeran, hade ahlakna, sehat, luhung elmuna,  rancage, mandiri, demokratis, sarta ngabogaan tanggung jawab. 

Tujuan atikan nasional, ceuk Dr. H. Hari Suderadjat, M.Pd.,  bakal kahontal upama atikan boga pungsi dina ngahontal tujuan pendidikan. Kahontalna tujuan atikan nasional kagambar dina kamampuhan barudak sakola nu luyu jeung katangtuan saperti  nu digambarkeun dina Undang-Undang Sisdiknas.

Jenglengan  lulusan sakola bakal luyu jeung katangtuan pendidikan nasional upama sakola ngabogaan pungsi ngawangun kamampuhan 'anak didik'. Ku lantaran kitu, jurus-jurus (strategi) dina ngalaksanakeun atikan kiwari,  neueul ka sakola dina sesebutan nu katelah manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS).

Larapna MPMBS mangrupa pola kahiji dina upaya ngaronjatkeun ajen atikan. Dina larapna, kagambar ayana wewenang kepala sakola dina enggoning mingpin eta lembaga. Ku lantaran kitu, sakola dibere kawenangan mekarkeun kurikulumna kalayan tetep  napak kana aturan anu nyampak. "Kepala sakola lain wungkul kepala unit pelaksana teknis nu garapan gawena ukur kumaha atasanana," pokna. Hartina, kepala sakola teh kudu rancage!

Pola kadua, ngahijikeun atikan dasar jeung menengah  sacara tuluy-tuluyan. Atikan teh, ti mimti kelas I SD nepi ka kelas 12 SMA. Kitu ceuk Hari, saperti nu dipedar dina buku karanganana nu judulna Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).

Pola katilu, ngaronjatkeun ajen atikan dasar jeung menengah jadi sistem nu dalit. Kitu teh, sabab hasilna atikan di tingkat saluhureunana bakal gumantung kana dadasarna. Hartina, hadena ajen lulusan di SMP, upamana,  bakal gumantung kana atikan di SD-na.

Pola kaopat mekarkeun kamampuhan nu ngawengku, kognitif, afektif, jeung psikomotorik. Cindekna mah, saperti larapna iman, elmu, jeung amal. Adumanis nu tilu rupa bieu bakal ngagancangkeun  kahontalna tujuan 'proses' diajar.

Pola kalima, neueul kana guru nu profesional. Guru, pamingpin di kelas, kudu mampuh nyumangetan barudak nepi ka timbul karepna  jeung sumangetna diajar. "Ku cara kitu, siswa ge bakal mampuh jadi minijer 'belajar' keur dirina masing-masing," ceuk ieu Doktor Pendidikan lulusan IKIP Bandung teh.

Pola kagenep, neueul ka kepala sakola, hususna dina mingpin sakola. Cindekna kepala sakola kudu mampuh nataharkeun visi, misi, katut boga kamampuhan ngahontal udaganana. Kitu ceuk Hari mah!

Geusan ngaronjatkeun ajen atikan, memang loba cara jeung tarekah nu dilaksanakeun saban pihak. Kiwari, loba sesebutan sakola nu ngagambarkeun kaunggulan sewang-sewangan, saperti sakola 'plus' jeung sajabana. "Kalayan maksud ngatik murid sangkan jadi  lulusan pinunjul, loba sakola nu nawarkeun program atikan 'unggulan', dibarengan ku ngaran nu rupa-rupa. Kituna teh, ti taman kanak-kanak nepi ka sakola menengah saperti SMP jeung SMA," ceuk Hari Suderadjat

Atikan pinunjul dipiharep bisa  ngahasilkeun lulusan nu pinunjul. Cindekna, lulusan nu hade ajenna. Ngan nu kumaha nu hade ajenna teh?  "Cindekna ngagaduhan pribadi nu ulil albab, muslim kaffah, dina harti ngabogaan pribadi nu integral, mampuh ngamalkeun ajen-inajen iman jeung katakwaan dina kahirupan sapopoe, kalayan binarung ahlak  hade nu  pangaruhna nyata, jadi  rahmatan lil alamin," pokna.

Tumali jeung ajen lulusan,  tangtu, ceuk ieu Dosen Pasca Sarjana UNINUS teh, butuh sakola pinunjul  nu program-program atikanana ngagambarkeun kapunjulan.

Dina implengan  Hari, sakola pinunjul teh nu mampuh 'ngawadahan' sakumna karep siswa  diajar jeung latihan geusan mekarkeun  kamampuhanana. "Cindeka, bisa mekarkeun sagala rupa potensi nu nyampak dina diri barudak," pokna tandes naker.

Naha sakola unggulan teh misti lantaran barudakna oge pinunjul? Ceuk Hari teu kudu kitu. Barudak ti mana wae,  tina golongan ekonomi kumaha wae, ti mana wae kasang tukang kulawargana, boga potensi mekarkeun dirina upama tempat diajarna mampuh mekarkeun potensi anu nyampak. "Ulah gaduh anggapan siswa nu lebet ka sakola swasta langkung handap ajenna batan barudak  nu lebet ka sakola negeri," pokna semu ngawawadian.

Dina nyaritakeun ajen sakola, Hari mah pasehat naker. Kitu teh, da memang di dinya icikibungna. Dunya atikan keur dirina lir cai jeung laukna. Hari apal pisan kana kumaha mistina nataharkeun atikan.

Kanyahona kana sual pendidikan, memang teu ngan wungkul jadi bungbu catur. Kaengeuhna kana dunya atikan, dibarung jeung prak-prakanana. Cindekna mah teu ngan ukur ngagugulung tiori.   Geusan milu ngaronjatkeun ajen atikan, di luar pagawean matuhna ngadosenan, ieu teureuh Garut teh, ngadegkeun Nasional Education Strategic Studies (NESS) nu kagiatanana nitenan jeung nalingakeun sual-sual atikan.

NESS boga karep ilu-biung dina ngahasilkeun SDM nu ahli dina widang masing-masing. Lian ti kitu,  dipiharep deuih,  hadena ajen SDM ge dibarung ku ahlak  hade nu ceuk basa agama mah ahlakul karimah. "NESS hoyong ngarojong  pamarentah sareng lembaga swasta dina ngahontal tujuan atikan nasional," ceuk ieu caroge Imas Hermina teh.

Dina ngupayakeun sangkan barudak sakola hade ajenna, Hari ge ngokojoan ngadegkeun  sakola.  Aya SD Ar'Rafi, minangka "Lab School PPs UNINUS Bandung. Di dieu Hari metakeun kamampuhanana nu tumali jeung widang atikan.

Tibelat ka Sakola

Hari Suderajat pituin urang Garut. Lahirna taun 1942. Keur leutik, mitembeyan sakolana di Garut, Jawa Barat. Ngan,  saterusna mah SD-na teh direngsekeun di Jakarta. Satutas Tamat SMP, blus  ka STM.

Tamat STM, saterusna digawe. Ngan, teu ngarasa sugema ukur kitu,  dirina ge, saterusna  ngeureuyeuh nikreuh neruskeun sakola nepi ka ngahontal gelar sarjana. Kalayan bekel gelar sarjana (S-1), Hari neruskeun kuliah di Pascasarjana (S-2) IKIP Bandung. Saterusna, kuliah deui  di  S-3,  di IKIP Bandung keneh. Atuh, karirna oge teu jauh tina dunya tikan. Mimiti jadi guru ST, Guru STM, kepala STM Pembangunan Cimahi, jeung pajabat eselon III di Direktorat Dikmenjur jeung PPG Kejuruan Jakarta. Lian ti eta, oge boga tugas tambahan mantuan Mendikbud.

Sagala potensi nu nyampak, sawadina kawadahan jeung kaalap mangpaatna. Tah, cara mikir kitu teh, ku Hari mah dipraktekkeun dina kahirupan sapopoe. Najan katelah guru, ka pagawean sejen mah teu matak kateug. Sajeroning jadi guru teh deuih wiraswasta. Dimimitian tina jadi konsultan sual ngarancang wawangunan, kontraktor, usaha widang pakakas rumah tangga (furnitur), jeung alat-alat atikan sain jeung tehnologi.

Kalayan bekel tur pangalaman ti sababaraha nagara Eropa, Amerika, Australia jeung Asia, Hari teu weleh motekar mekarkeun kamampuhanana. Satutas pangsiun, da ngahaja can waktun ge  menta pangsiun (pangsiun dini), Hari jadi Konsultan Manajemen Proyek di Departemen Agama, Konsultan ADB, jeung sajabana. Kituna teh deuih bari angger ngadosenan  di Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung. Tapi, Hari teu weleh tibelat ka sakola. Najan riweuh, tetep masih keneh 'ngasuh' barudak, da ngaluluguan Pasantren Ar Rafi Bandung, nu di antarana oge di dinya teh aya sakola SD Ar Rafi. *** (Ensa/Nay)

Kamis, 20 Oktober 2011

Dewan Pengurus Kabupaten - DPK SEGI Garut 2011-2016

Please invite all your friends to visit
http://www.dpk-segi.blogspot.com

Group FaceBook: SEGI Garut 2011-2016

Keputusan Musyawarah Kabupaten ke-II
DPK SEGI GARUT
Nomor: 02/TAP.MUSKAB.II/2011 Tanggal  15 Januari 2011
tentang
DEWAN PENGURUS KABUPATEN SEGI GARUT 2011-2016

PENGURUS KABUPATEN

Ketua                                     : Drs. Imam T. Taufiq, M.Pd
Wakil Ketua                          : Drs. Asep Setioaji
Sekretaris                              : Munandar,S.Pd
Wakil Sekretaris                   : Yadi Saeful K.,S.Pd


Bidang Advokasi                 : *Yadi S. Saputra,SH   * HA.Sumantri,SH


Bidang PMGU                      : * Imam Sholahudin,S.Ag, ST, M.Si     *Ust.Dr. H. Maman Sumpena,M.Si
     *Ust.Anwar Mustafa                             * Dede Fuad, S.Ag, M.Ag
     *Dr. Deni Saepulhayat,M.Si


Bidang Pendas&TK            : *Maman,S.Pd                   *Drs.Ipin Saripin
    *Ust.H.Mulyana AM        *Ust.Alit Rahmat,S.Pd.I


Bidang SLTP                        : *Kurnaedi,S.Pd                              *Drs.Jamiludin
     *Yaya Sunarya,S.Pd.,M.Pd             *Drs.Dadang Syaf,M.Pd


Bidang SLTA                       : *Ir. H.Asep A. Kahfi,MM                             *Drs.Agus Prasetiana
    *Drs.Undang Suheryawan F.,M.Pd                *Drs.Cucu Sumiarsa,M.Si
    *H.Irfan Kasyaf Noerfiqhy,Lc.,M.Ag


Bidang Pend.Alternatif       : *Usep Ebiet Mulyana,S.IP                             *Asep Saepuloh,S.IP
    *Ust.Saef  *Ust.Ao Nu’man Fahrurrozi        *Drs.H.Koko Komarudin
                                               *Ust.Dr. Djudju Nuzuluddin,M.Si                  *Ust.Drs.H.Saepudin,M.Si
               
DEWAN KEHORMATAN:                  DR. H. Hari Suderajat, M.Pd.  
     KH. Cecep Abdul Halim, Lc
     DR. Undang Hidayat M.Ag.
     DR. H. Dody Hermana, M.Si
     DR. H. Deddy Setiawan, SH, M.Si

AKTA NOTARIS: Yooce Sofiati Yusuf, SH. Tanggal 1 Maret 2007 Nomor :1   NPWP: 02.640.051.5-425.000
   Bank Jabar Banten Cabang Garut No.Rek: 0005699606100 a.n : SEGI GARUT

Staf Ahli                  :               Prof.Dr.H.Saeful Anwar, MA
                                                Dr. Deni Darmawan, S.Pd, M.Si
Prof.Dr. H. Uman Suherman, M.Pd *)
Prof.Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd *)
                                                Dr. H. Sahidin, M.Pd
                                 
Gratitude to             :               Prof. Dr. H.Winarno Surachmad,M.Ed
                                                H. Utomo Dananjaya – Paramadina University
                                                Prof. H.A.R. Tilaar, M.Ed
                                                Lody F Paat & Jimmy Ph Paat
                                                Ade Irawan
Bambang Wisudo                   
                                                Agus Sugandhi – GGW, Pendiri SEGI Garut
                                                Apit Masduki – GGW, Pendiri SEGI Garut
                                                Debbijani Tedjalaksana,SH., Pendiri SEGI Garut
                                                Drs. H. Deni Suwarja, Pendiri SEGI Garut
                                                Teten Masduki – TII
                                                J.Danang Widoyoko – ICW


خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاس
"The best amongst you is those who give benefits to the mankind." (The Prophet Muhammad)
SEBARKAN SENYUMAN KEPADA SIAPAPUN